Redaktur : Fatimatul Zahra
(Salah
satu spanduk yang di pasang di pelataran Kantor KPU untuk mengajak masyarakat
agar tidak melakukan golput)
Serang (25/2)- Pilkada
2018 kota Serang akan di selenggarakan pada Rabu 27 Juni 2018 mendatang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan 3
calon pasangan wali kota dan wakil wali kota, yang akan membangun kota Serang
selama satu periode mendatang. Ketiganya yaitu Vera Nurlaela Jaman-Nurhasan,
Syafrudin-Ahmad Subadri, Samsul Hidayat-Rochman. Dalam menghadapi Pilkada
nanti, KPU menargetkan pencapaian suara sebesar 70%. KPU sendiri juga telah menargetkan
suara dari para pemilih pemula, tapi masih banyak di antara mereka yang belum
mengerti dan kurang peduli akan pilkada
ini dan kemudian lebih memilih untuk tidak memberikan hak suaranya.
Dalam menghadapi
situasi seperti itu, KPU memiliki strategi dalam menarik minat para pemilih
pemula untuk menyuarakan suaranya dalam pilkada yang akan dating dengan bekerjasama
dengan pihak-pihak sekolah kota Serang kemudian memberikan sosialisai terkait
siapa saja kandidat yang terpilih, apa visi dan misi dari masing-masing
pasangan serta bagaimana cara mencoblos yang benar.
Menurut Mahfudin
selaku Pelaksana Sub. Bagian Umum antusias para pemilih pemula sudah menunjukkan
peningkatan dari sebelumnya, “ Kalau tahun lalu alhamdulilah sudah lumayan
walaupun tidak mencapai target tetapi sudah mencapai 68% walaupun tidak 70% ya
tapi mendekatilah. Kalau di bawah 50% berarti KPU dinyatakan gagal ya dalam
bersosialisasi. Mudah-mudahan sekarang meningkat lagi karena ternyata dari
jumlah pemilih itu yang kurang memilih itu dari kaum perempuan dan usia
lanjut”.
Mahfudin juga
memaparkan tips untuk pemilih pemula untuk memilih calon yang baik yaitu dengan
melihat biodata, latar belakang, pendidikan dan tentu saja visi dan misi. Wahyudin
seorang siswa SMK PGRI kota Serang mengaku tertarik untuk memberikan hak
suaranya di pilkada mendatang, “ Iya tertarik, karena buat kemajuan daerahnya
juga, gak kaya gini-gini aja gak ada kemajuannya sama sekali dan satu suara itu
kan berharga untuk kemajuan kota Serang.” Wahyudin juga mengaku untuk memilih
calon pasangan dilihat dari visi dan misi yang mereka buat.
Akan tetapi beda
halnya dengan Nofi Astriani salah satu Mahasiswi dari Universitas Serang Raya
yang menganggap bahwa visi dan misi hanyalah sebuah pemanis di awal saja karena
kalau sudah terpilih biasanya lupa dengan visi dan misinya, baginya ada hal lain
yang bisa di jadikan tolak ukur selain visi dan misi untuk memilih calon pasangan
walikota dan wakil walikota “Dari blusukannya bisa, dari kampanyenya bisa, visi
misi jadi penyesuaian aja kalo bertolak belakang keliatan dong mereka serius
atau nggaknya” Ujarnya. (DindaOktavika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar